| 0 comments ]


“Jika saya punya anak gadis seperti Anna, lalu datang dua lelaki yang melamarnya, yang satu sangat serius belajar dan sedang menyelesaikan program masternya, sedangkan yang satu (belum lulus s1) dan sibuk berjualan tempe dan bakso, kira-kira yang mana yang akan saya pilih?” demikian petikan ucapan ustaz Mujab kepada Azzam.

Dialog ini salah satu yang paling membekas dalam diri saya setelah menonton filem ini. Tentunya tiap penonton akan membawa pulang kesan yang berbeza. Tapi bagi saya inilah salah satu realiti hidup sesungguhnya yang sebelumnya melakonkan watak yang melampau-lampau. Tapi pada saya inilah hakikat sebenar dalam dunia sebagai seorang pelajar.(hehe)

Jika kalian semua berada dalam posisi sebagai ibubapa Anna, siapakah yang akan anda pilih? Furqon yang akan segera menyandang status S2 atau Azzam yang sudah 9 tahun belum lulus s1 dan malah sibuk berniaga tempe dan bakso untuk menampung dirinya, ibunya dan adik-adiknya? Apakah ada hal-hal lain yang jadi pertimbangan juga atau itu sudah harga mati?Tentu andalah yang paling tahu jawapannya :)

Ketika Cinta Bertasbih (KCB), novel fenomenal karya Habib pada dasarnya menceritakan perjalanan seorang Azzam, mahasiswa University Al-Azhar Cairo yang ‘terpaksa’ melakoni hidup sebagai mahasiswa dan sebagai pengusaha (penjual tempe dan bakso) untuk memberikan kehidupankepada diri dan keluarganya di Indonesia semenjak Ayahnya meninggal dunia. Sebelum Ayah meninggal, Azam memiliki prestasi belajar yang amat cemerlang. Setelah ia membagi waktunya antara menjadi mahasiswa dan pengusaha tempe-bakso, mau tak mau dia harus tunggang langgang melakoni hidup sehingga setelah 9 tahun pun belum juga meraih gelar sarjana.

" Sekalipun cinta telahku uraikan, dan kejelaskan panjang lebar namun jika cintaku datangi aku jadi malu pada keteranganku sendiri meskipun lidahku telah mampu menguraikan namun tanpa lidah cinta ternyata lebih tenang sementara pena begitu saja menuliskannya. Kata-kata pecah berkeping-keping begitu sampai kepada cinta. Dalam menguraikan cinta akal terbaring tidak berdaya bagaikan keldai berbaring dalam lumpur. Cinta sendirilah yang menerangkan cinta dan pecinta.."

Latar belakang cerita ini juga banyak dilakonkan dibumi Mesir ini sendiri. Wajarlah ditonton oleh semua peringkat umur dan usia...Selamat Menonton. Nantikan episod seterusnya..


0 comments

Post a Comment