| 0 comments ]



Kacau bilau, huru-hara, itulah yang cuba dilakukan oleh PUAK-PUAK iSMA pada hari ini. Geram, sakit hati pun ada. Aku tak paham la dengan puak-puak ISMA ni. Petang tadi bermula satu lagi kisah yang membangkitkan kemarahan semua pihak, apatah lagi kami ANAK-ANAK TERENGGANU MESIR. Sudahla barisan Exco KPT di 'warning' oleh Pegawai, anak Terengganu yang baru sampai tadi di tempatkan pula di rumah Bkan Sarawak. Maafla kalu kawan-kawan masih tak memahami lagi situasi sebanar, tapi inilah hakikat yang cuba Geng-Geng ISMA lakukan. Saya pun tak nak lagi menulis keadaan sebenar yang berlaku, cuma sekadar nak berkongsi dengan kawan-kawan sahaja.

JOM BOIKOT ISMA !!

kami semua berdiri teguh dibelakang PMRAM....i'alah:-)

Wallahu'alam....

| 0 comments ]



Salam Aidilfitri dari bumi Anbiya' Mesir. Moga-moga dengan kedatangan Syawal yang baru menjangkau 4 hari, membuatkan hati dan jiwa kita semakin dekat dengan Illahi. Disini saya ingin meminta sejuta kemaafan dari semua kawan-kawan, sepanjang perkenalan kita saya ada melakukan kesalahan. Harap kawan-kawan sudi memaafkan diri ini.


Bagi warga Shoubra yang membaca blog ini, agar kalian beramai-ramai hadir ke Majlis Malam Senandung Aidilfitri 09 yang akan diadakan pada 24 hb September 09 bersamaan 5 Syawal 1430 H (Khamis ini). Moga-moga dengan kehadiran kalian menambahkan seri bagi majlis ini..

Akhirnya, sambutlah Salam Aidilfitri dari saya dengan iringan Maaf Zahir dan Batin. Syukran.

| 0 comments ]


Asal usul Peperangan Badar



Pertempuran Badar (Perang Badar غزوة بدر, ghazawāt badr), adalah pertempuran besar pertama antara umat Islam melawan musuh-musuhnya. Perang ini terjadi pada 17 Mac 624 Masehi atau 17 Ramadhan 2 Hijriah. Pasukan kecil kaum Muslim yang berjumlah 313, orang bertempur menghadapi pasukan Quraisy dari Makkah yang berjumlah 1.000 orang. Setelah bertempur habis-habisan sekitar dua jam, pasukan Muslim menghancurkan barisan pertahanan pasukan Quraisy, yang kemudian mundur dalam kekacauan.



Sebelum pertempuran ini, kaum Muslim dan penduduk Mekkah telah terlibat dalam beberapa kali konflik bersenjata skala kecil antara akhir 623 sampai dengan awal 624, dan konflik bersenjata tersebut semakin lama semakin sering terjadi. Meskipun demikian, Pertempuran Badar adalah pertempuran skala besar pertama yang terjadi antara kedua kekuatan itu. Muhammad saat itu sedang memimpin pasukan kecil dalam usahanya melakukan pencegatan terhadap kafilah Quraisy yang baru saja pulang dari Syam, ketika ia dikejutkan oleh keberadaan pasukan Quraisy yang jauh lebih besar. Pasukan Muhammad yang sangat berdisiplin bergerak maju terhadap posisi pertahanan lawan yang kuat, dan berhasil menghancurkan barisan pertahanan Mekkah sekaligus menewaskan beberapa pemimpin penting Quraisy, antara lain ialah Abu Jahal alias Amr Bin Hisyam



Bagi kaum Muslim awal, pertempuran ini sangatlah berarti karena merupakan bukti pertama bahwa mereka sesungguhnya berpeluang untuk mengalahkan musuh mereka di Mekkah. Mekkah saat itu merupakan salah satu kota terkaya dan terkuat di Arabia zaman jahiliyah. Kemenangan kaum Muslim juga memperlihatkan kepada suku-suku Arab lainnya bahwa suatu kekuatan baru telah bangkit di Arabia, serta memperkokoh otoritas Muhammad sebagai pemimpin atas berbagai golongan masyarakat Madinah yang sebelumnya sering bertikai. Berbagai suku Arab mulai memeluk agama Islam dan membangun persekutuan dengan kaum Muslim di Madinah; dengan demikian, ekspansi agama Islam pun dimulai.



Kekalahan Quraisy dalam Pertempuran Badar menyebabkan mereka bersumpah untuk membalas dendam, dan hal ini terjadi sekitar setahun kemudian dalam Pertempuran Uhud.



Sumber Sejarah – Badar dalam al-Qur’an



Pertempuran Badar adalah salah satu dari sedikit pertempuran yang secara eksplisit dibicarakan dalam al-Qur’an. Nama pertempuran ini bahkan disebutkan pada Surah Ali Imran: 123, sebagai bahagian dari perbandingan terhadap Pertempuran Uhud.



Sungguh Allah telah menolong kamu dalam Peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertawakallah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya. (Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang Mukmin, “Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?” Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertakwa dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda.



al-Qur’an: Surah Ali Imran:Ayat ke- 123-125



Menurut Yusuf Ali, istilah “syukur” dapat merujuk kepada disiplin. Di Badar, barisan-barisan Muslim diperkirakan telah menjaga disiplin secara ketat; sementara di Uhud mereka keluar barisan untuk memburu orang-orang Mekkah, sehingga membuat pasukan berkuda Mekkah dapat menyerang dari samping dan menghancurkan pasukan Muslim. Gagasan bahawa Badar merupakan “pembeza” (furqan), yaitu menjadi kejadian mukjizat dalam Islam, disebutkan lagi dalam surah yang sama.



“Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur). Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir yang dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang Muslimin dua kali jumlah mereka. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati.”


al-Qur’an: Surah Ali Imran: Ayat ke-13



Badar juga merupakan pokok pembahasan Surah 8: Al-Anfal, yang membahas mengenai berbagai tingkah laku dan kegiatan militer. “Al-Anfal” bererti “rampasan perang” dan merujuk pada pembahasan pasca pertempuran dalam pasukan Muslim mengenai bagaimana membagi barang rampasan dari pasukan Quraisy. Meskipun surah tersebut tidak menyebut Badar, isinya menggambarkan pertempuran tersebut, serta beberapa ayat yang umumnya dianggap diturunkan pada saat atau segera setelah pertempuran tersebut terjadi.